Sampingan

DSC02348

 

Alam sekitar adalah anugerah Tuhan yang amat bernilai kepada kesejahteraan kehidupan. Manusia banyak bergantung kepada sumber-sumber semulajadi di muka bumi ini. Allah telah mencipta alam ini seimbang untuk kemakmuran munusia. Bumi yang luas dijadikan tempat tinggal manusia, gunung-gunung sebagai pemasak bumi, tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan dan ubatan kepada kehidupan, demikian juga dengan pelbagai jenis haiwan dan hidupan di lautan. Alam sekitar yang tidak tercemar memberikan kita suasana yang selesa dan menyamankan. Di samping memberi keselesaan kepada manusia, ia juga sedikit sebanyak akan terjejas akibat aktiviti-aktiviti pembangunan negara sekiranya alam sekitar di negara kita tidak dijaga dengan baik.

Persekitaran yang bersih membolehkan kita menyedut udara yang segar. Udara yang bersih merupakan nikmat yang sangat bernilai kepada kehidupan manusia. Kawasan yang segar dan bersih lazimnya dipenuhi dengan tumbuhan menghijau. Tumbuh-tumbuhan membebaskan oksigen ke udara dan membolehkan badan kita mendapat bekalan oksigen secukupnya.
Udara dalam alam sekitar kita yang bersih dan segar juga membolehkan kita menikmati keselesaan. Kita akan berasa selasa jika tiada gangguan di persekitaran kita. Cuaca panas dan kering yang disebabkan oleh kenaikan suhu dapat dielakkan dan membolehkan kita menjalani kehidupan dalam keadaan cuaca yang baik. Melalui persekitaran yang segar dan nyaman juga, orang ramai boleh melakukan aktiviti luar dan beriadah tanpa gangguan yang boleh menimbulkan perasaan rimas marah dan tidak selesa. Aktivti riadah yang dijalankan dalam keadaan bersih akan meningkatkan tahap kesihatan kita.
Selain itu, penanaman pokok-pokok haruslah dirancang dengan teratur dari semasa ke semasa. Penanaman tumbuhan hijau bukan sahaja memberikan suasana persekitaran yang sejuk dan nyaman, malah berfungsi untuk menstabilkan suhu persekitaran. Penanaman pokok-pokok ini juga bertujuan mengurangkan kesan pemanasan global melalui penyerapan karbon dioksida. Akhirnya, pemanansan global dapat dikawal dan akan dapat menstabilkan ekosistem persekitaran. Penjagaan sumber-sumber alam sekitar seperti pokok-pokok akan dapat membendung pelbagai masalah, sebagai contoh hutan mengawal hakisan tanah dan banjir. Hutan juga menjadi salah satu sumber ekonomi negara kita.
Alam setikar yang bersih juga dapat mengelakkan pembiakan serangga yang mampu membawa penyakit. Persekitaran yang bersih menghalang haiwan seperti lalat, nyamuk dan tikus daripada membiak dan menyebarkan penyakit kepada manusia seperti malaria, deman denggi, taun dan hawar. Keadaan ini turut melindungi makanan kita daripada dicemari oleh vector-vektor penyakit tersebut dan dengan itu, masalah keracunan makanan dapat dielakkan.
Gangguan daripada serangga di dalam rumah juga dapat dielakkan jika persekitaran dalam keadaan bersih. Alam setikar yang bersih dapat mengurangkan pembiakan serangga seperti nyamuk, lalat, dan serangga lain yang berada di dalam rumah. Tanpa serangga tersebut, kita dapat berehat dengan selesa di rumah pada bila-bila masa. Selain itu, persekitaran yang bersih juga mengelakkan pencemaran bau yang boleh mengganggu keselesaan hidup kita.DSC02325
 kita mesti sedar akan kepentingan memelihara alam semulajadi yang masih ada pada hari ini. Usaha-usaha memupuk kesedaran masyarakat terhadap kepentingan alam sekitar terus dilakukan. Semuanya adalah bagi meningkatkan pengetahuan, kesedaran dan penyertaan orang ramai bagi memelihara alam sekitar. Pemeliharaan alam sekitar adalah tanggungjawab bersama. Setiap generasi perlu turut serta supaya pembangunan lestari dikekalkan supaya dapat dinikmati sehingga generasi akan datang.
Salam Lestari… Damai Bumi Pertiwi

Mejaga Keseimbangan Alam, Untuk Generasi Mendatang

By mujizatmerapi

Menjaga Keseimbangan Alam, Menjaga Keseimbangan Kehidupan

DSC02274Alam memberi banyak pelajaran berharga bagi manusia, terutama bagi manusia yang mau berpikir dan berkembang secara wajar. Salah satunya adalah prinsip keseimbangan dalam hidup, yang seharusnya meniru alam sekitar kita. Karena keseimbangan itulah yang menjaga kelangsungan alam, kelangsungan para penghuninya termasuk kita.

Alam juga memberitahu kita mengenai efek ketidak seimbangan yang mungkin terjadi, banjir, tanah longsor mengingatkan kita secara langsung, bahwa segala perilaku manusia yang tidak bersahabat dengan alam mengakibatkan bencana. Tidak hanya bagi manusia tapi juga bagi semua makhluk hidup yang bergantung kepada alam sekitar kita.

Begitu juga hidup yang harus dijalani oleh setiap manusia, harus selalu mengacu pada prinsip keseimbangan. Dalam kehidupan sosial, pekerjaan bahkan dikeluarga masing-masing. Keseimbangan menjaga hidup menjadi lebih stabil, tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal negatif disekitar kita.

Perilaku kita sebagai manusia, selain memberi pengaruh kepada sesamanya, juga akan berpengaruh terhadap alam sekitar. Hal-hal yang sederhana dalam hidup, seperti misalnya cara kita memanfaatkan teknologi, sampai bagaimana cara kita membuang sampah, berpengaruh besar terhadap keseimbangan hidup kita ke depan. Bukan hanya keseimbangan alam, tetapi juga keseimbangan kehidupan yang kita jalani sehari-hari.

Banyak orang yang berperilaku negatif dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mengganggu keseimbangan kehidupan alam dan kehidupan sosial secara umum. Misalnya adalah membuang sampah sembarangan, menggunakan teknologi secara berlebihan dan banyak hal yang lainnya. Secara langsung maupun tidak, perilaku negatif tersebut menjadi pengganggu keseimbangan alam dan kehidupan yang telah ada.

Sayangnya tidak banyak orang yang sadar diri dan mengerti bahwa perilaku kita dalam kehidupan sehari-harilah yang paling banyak mengganggu keseimbangan alam dan kehidupan, padahal telah banyak contoh yang diberikan, seperti banjir tahunan yang hampir pasti datang setiap musim penghujan dibeberapa daerah di Indonesia. Sampai dengan kekeringan dan kekurangan air bersih di daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Bukankah itu semua adalah contoh yang seharusnya bisa kita jadikan pelajaran?

Memperbaiki itu semuanya memang bukan perkara gampang, tapi bisa dilakukan, caranya sederhana, hanya dengan komitmen dari setiap diri untuk menjaga keseimbangan alam sekitar dan kehidupan. Dengan cara sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, memanfaatkan teknologi dengan bijak dan beberapa hal-hal yang bisa dilakukan oleh diri sendiri.

Maka keinginan untuk menjaga keseimbangan alam dan kehidupan bukanlah mimpi, bisa dilakukan oleh semua orang, hanya butuh komitmen dan keinginan dari diri sendiri. Berharap yang terbaik, berarti harus memberikan yang terbaik juga. Itulah hukum alam, dimana aksi akan selalu diikuti dengan reaksi yang sebanding. Maka berikanlah yang terbaik untuk alam, niscaya alam juga akan memberikan yang terbaik kepada kita para penghuninya. Mari mulai dari diri sendiri, semoga semakin banyak orang yang mau melakukannya, menjaga keseimbangan alam, menjaga keseimbangan kehidupan.

Salam Lestari… Damai sejahtera bumi pertiwi

By mujizatmerapi

AKTIVITAS GUNUNG MERAPI

 LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
TANGGAL 5 – 11 AGUSTUS 2013

I. HASIL PENGAMATAN

Visual 

G. Merapi menunjukkan cuaca cerah, pada pagi, siang dan malam hari sehingga puncak dan tubuh gunung sering tampak. Angin di sekitar pos-pos pengamatan umumnya tenang. Asap solfatara tercatat dominan berwarna putih tipis, bertekanan lemah, sumber asap dari dua lokasi yaitu dinding kawah bagian barat dan utara. Tinggi asap maksimum 450 m condong ke arah Barat teramati pada pukul 06:50 WIB dari Pos Kaliurang tanggal 5 Agustus 2013. Morfologi puncak Merapi dari Pos Jrakah tidak mengalami perubahan yang signifikan paska terjadinya hembusan kuat pada tanggal 22 Juli 2013. Gambar 1 menunjukkan morfologi G. Merapi dilihat dari Pos Jrakah.
 Gambar 1. Morfologi G. Merapi dilihat dari Pos Jrakah (sisi utara) tidak mengalami perubahan yang signifikan.
.
 
Kegempan yang terjadi pada minggu ini antara lain gempa Guguran sebanyak 64 kali, MP 3 kali, dan gempa Tektonik 13 kali. Sedangkan gempa Vulkanik tidak terjadi. Aktivitas G. Merapi masih didominasi oleh gempa-gempa permukaan berupa guguran dengan durasi sangat pendek dan amplitudo kecil yang disebabkan oleh faktor eksternal. Hal ini menunjukkan aktivitas G. Merapi dalam keadaan normal. Gambar 2 menunjukkan statistik kegempaan selama Januari  hingga Agustus 2013. Kejadian gempa Tektonik terasa di Yogyakarta pada tanggal 8 Agustus 2013 pukul 17.45 tidak mempengaruhi aktivitas kegempaan di G. Merapi.
 
Gambar 2. Statistik Kegempaan G. Merapi Bulan Januari  – Agustus 2013

Deformasi

Pemantauan dengan metoda deformasi dilakukan dengan pengukuran EDM (Electronic Distance Measurement) berdasarkan perubahan jarak reflektor di puncak G. Merapi (R1, R2, R3, dan R4) terhadap titik tetap di Pos Babadan, Pos Kaliurang, Pos Jrakah dan Pos Selo sebesar kurang dari 1 cm. Berdasarkan data EDM dapat dinyatakan belum terlihat adanya deformasi di tubuh G. Merapi. Hasil pengukuran EDM di Pos Kaliurang, Pos Babadan, dan Pos Selo disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan,  dan Selo Bulan Januari 2012 –  Agustus  2013

Hasil pemantauan deformasi berdasarkan tiltmeter stasiun Plawangan Januari– Agustus 2013, sumbu X: arah Barat-Timur dan sumbu Y: arah Utara-Selatan dari stasiun Plawangan terlihat pada Gambar 4. Data tiltmeter dari stasiun Plawangan masih bervariasi dalam batas normal dan belum menunjukkan trend yang signifikan. Data deformasi tidak menunjukkan indikasi aktivitas magmatisme di permukaan.

Gambar 4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun Plawangan Januari 2012 – Agustus  2013, sumbu X: arah Barat-Timur dan sumbu Y: arah Utara-Selatan dari stasiun Plawangan.

Hujan dan Lahar

Hujan di sekitar G. Merapi masih terjadi dengan intensitas yang rendah (Gerimis) yang terjadi di 2 pos pengamatan yaitu Kaliurang 9 mm selama 20 menit dan Ngepos 5 mm selama 45 menit. Data curah hujan di sekitar Pos Pengamatan G. Merapi pada Januari – Agustus 2013 disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Curah  hujan di setiap pos pengamatan  pada bulan Januari 2012 – Agustus  2013
II. SARAN
    1. Aktivitas hembusan bersifat sementara, bukan sebagai letusan magmatis, sehingga disimpulkan aktivitas G. Merapi tetap pada tingkat “NORMAL”.
    2. Fenomena hembusan di G. Merapi sering terjadi paska letusan 2010, masyarakat di himbau agar pendakian ke puncak disarankan sampai Pasarbubar.
    3. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.


Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

 

Sumber Kantor BPPTKG Jl. Cendana 15 Yogyakarta – 55166
By mujizatmerapi